“Jika Anda bertemu dengan Buddha di tengah perjalanan, Bunuh Dia”, Pepatah ini berasal  dari Master Zen, Linzi yang mengisahkan tentang pengalaman meditasi dan banyak para peserta yang berkhayal, berhalusinasi telah bertemu dengan para suci, para nabi, para avatar, para buddha dan sebagainya. Setelah itu menceritakan pengalaman mereka kepada banyak orang untuk membanggakan bahwa mereka sudah mencapai pencerahan. Arogansi dan kesombongan inilah yang justru menjauhkan seseorang dari apa yang ingin dicapai dalam alam meditasi.

selfie-buddha

Kalau kita lihat di kehidupanya nyata, beberapa di antara kita juga sering berfoto dengan orang terkenal seperti artis, gubernur dan presiden. Mereka sangat mudah ditemui saat ini dan kita dengan mudahnya berfoto. Kemudian kita mempublikasinya di sosial media. Apakah artinya kalau kita seperti itu kita kenal dekat dengan mereka? Kita punya kesadaran, prilaku, kerja keras, disiplin, jiwa pelayanan seperti mereka?

Ternyata tidak…. kita hanya merasa senang saja dan membanggakan foto selfie tersebut tanpa ada perubahan apapun dalam diri kita.

Latihan, praktek dan pengalaman Meditasi haruslah merubah hidup kita, prilaku kita, kesadaran kita. Kalau “pertemuan” dengan para suci, para nabi, para buddha, dan lain-lain yang kita temui di alam/jalan meditasi membuat kita arogan, sombong dan tidak peduli dengan sesama. Seperti kata Master Zen Linji, Bunuh saja mereka.

Apakah ada yang salah dengan selfie atau bila melihat gambaran orang suci saat melakukan meditasi? Jawabannya tidak. Yang sering terjadi adalah terkadang pengalaman tersebut dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk menipu, memanipulasi orang banyak. Dan kita juga tidak akan pernah tahu bila memang ada gambaran orang suci dalam meditasi para penipu tersebut.

Meditasi adalah latihan untuk mengendalikan pikiran, perasaan, emosi sehingga hidup kita menjadi lebih tenang dan damai. Kemudian ketenangan dan kedamaian inilah yang harus ditunjukkan dalam laku sehari-hari. Getaran atau vibrasi ketenangan dan kedamaian inilah yang kemudian akan dirasakan oleh keluarga, teman, lingkungan dan masyarakat sekitar. Tanpa harus bicarapun, biasanya mereka bisa merasakan vibrasi tersebut.

Pengalaman setiap orang unik dalam meditasi, tidak ada yang salah dan benar. Ada yang melihat sesuatu, merasakan sesuatu, mengalami sesuatu atau apapun. Tetapi yang penting bagaimana pengalaman bertemu dengan orang-orang suci tersebut bisa dimanfaatkan sebagai sarana transformasi diri untuk dapat diaplikasi ke dalam laku sehari-hari bukan dalam bentuk arogansi, tetapi alangkah baiknya bila jiwa pelayanan kitalah yang berkembang dan dirasakan manfaatnya oleh orang banyak.

Selamat Ber-Meditasi!