Teori Ujian SIM A cukup mengecohkan bagi peserta yang tidak biasa dan tidak pernah belajar. Bahkan yang sudah bertahun-tahun naik mobil saja bisa tidak lulus (mungkin SIM nya diperoleh tanpa melalui proses ujian). Ini dialami oleh penulis sendiri ketika SIM A habis masa berlakunya dikarenakan lupa memperpanjang. Jadi penulis harus mengikuti prosedur dari awal yang cukup merepotkan, yaitu mengikuti ujian sim a.

Setelah menyelesaikan beberapa administrasi, semua peserta dikumpulkan di ruang ujian dengan bermodalkan pulpen dan pensil. Waktu yang diberikan hanya 15 menit untuk menyelesaikan 30 soal pilihan berganda.

Beberapa soal yang berkaitan dengan rambu juga cukup banyak. Rambu-rambu terbagi dalam beberapa rambu larangan, rambu peringatan, rambu perintah, dan rambu petunjuk yang jumlahnya ratusan. Apakah kita harus menghapal semua? Tidak juga, karena diujian juga tidak semua rambu dikeluarkan dalam soal. Mungkin hanya rambu-rambu yang umum saja seperti di bawah ini.

rambu

Terkadang kalimat tanya atau kalimat jawab sangat ambigu dan punya makna yang terlihat sama bagi banyak oarng. Seperti pertanyaan di bawah ini. Jawaban A bisa jadi benar karena kalau tidak ada pedal gas bagaimana kendaraan bisa jalan. Padahal Jawaban B yang benar, menaikkan putaran mesin yang lebih kepada hal teknis. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam menjawab karena sepertinya terlihat benar.

ujian-sim-a-ambigu

Ada juga beberapa soal bergambar tentang kendaraan mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu. Contohnya seperti di bawah ini.

ujian-sim-a-soal-bergambar

Selamat Mengerjakan!